BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Plasmodium
adalah genus milik sekelompok protozoa yang bersifat parasit.Saat ini sudah
teridentifikasi lebih dari 200 spesies genus ini, dimana sekitar 10 spesies
menginfeksi manusia.
Spesies yang paling
mematikan adalah Plasmodium falciparum, yang dapat menyebabkan komplikasi
kesehatan dan kematian pada manusia.Infeksi akut oleh spesies ini jika tidak
ditangani dapat membahayakan jiwa, sedangkan infeksi kronis dapat menyebabkan
anemia berat.
Plasmodium
membutuhkan dua organisme untuk menjalani siklus hidupnya, yaitu vektor nyamuk
dan inang vertebrata.Studi ekstensif telah dilakukan pada Plasmodium
falciparum, sebab protozoa ini menyebabkan penyakit malaria yang sangat
mematikan bagi manusia.Siklus hidup protozoa ini sangat kompleks, dan juga
protozoa ini mengalami perubahan-perubahan selama transmisi.
Plasmodium
ini berada di dalam kelenjar ludah nyamuk anopheles betina dalam bentuk
sporozoit.Diketahui 68 spesies nyamuk Anopheles yang dapat menularkan
malaria.Plasmodium falciparum, salah satu organisme penyebab malaria, merupakan
jenis yang paling berbahaya dibandingkan dengan jenis plasmodium lain yang
menginfeksi manusia, yaitu P. vivax, P. malariae, dan P. ovale.Saat ini, P.
falciparum merupakan salah satu spesies penyebab malaria yang paling banyak
diteliti.Hal tersebut karena spesies ini banyak menyebabkan angka kesakitan dan
kematian pada manusia.
B. Rumusan Masalah
Rumusan
masalah dari makalah ini antara lain :
a.
Bagaimanakah
sejarah plasmodium falciparum?
b. Bagaimanakah cara penyebaran Plasmodium falciparum?
c.
Bagaimanakah
taksonomi Plasmodium falciparum?
d. Bagaimanakah proses morfologi Plasmodium falciparum ?
e. Bagaimanakah
habitat Plasmodium falciparum ?
f. Bagaimanakah
siklus hidup Plasmodium falciparum ?
g. Bagaimakah
penyebab penyakit dari Plasmodium
falciparum ?
h. B
agaimanakah cara pencegahan penyakit Plasmodium
falciparum ?
C. Tujuan
Tujuan
yang dapat dicapai dari pembahasan makalah ini antara lain:
a.
Dapat
mengetahui sejarah plasmodium falciparum
b. Dapat menetahui siklus hidup plasmodium falciparum
c.
Dapat
mengetahui gejala plasmodium falciparum
d. Dapat mengetahui cara penularan
serta cara pencegahan plasmodium falciparum
e. Dapat
mengetahui habitat Plasmodium falciparum.
f. Dapat
mengetahui penyebab penyakit Plasmodium falciparum.
g. Dapat
mengetahui morfologi penyakit Plasmodium falciparum.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Sejarah
Malaria tropica adalah
jenis penyakit malaria yang disebabkan oleh parasit Plasmodium
falcifarum.Penyakit malaria tropica disebut juga Malaria tertiana
malignaataumalaria falciparumyang merupakan penyakit malaria yang paling ganas
yang menyerang manusia.Daerah penyebaran malaria ini adalah daerah tropik dan
sub-tropic.Malaria tropica adalah pembunuh terbesar manusia di daerah tropis di
seluruh dunia yang diperkirakan sekitar 50% penderita malaria tidak tertolong.
Malaria tropika pernah
dituduh sebagai penyebab utama terjadinya penurunan populasi penduduk di jaman
Yunani kuno dan menyebabkan terhentinya expansi “Alexander yang agung”
menaklukan benua Timur karena kematian serdadunya oleh serangan penyakit
malaria ini.Begitu juga pada perang Dunia I dan II terjadinya kematian manusia
lebih banyak disebabkan oleh penyakit malaria ini daripada mati karena perang.
B. Penyebab
Plasmodium
falciparum adalah protozoa parasit,
salah satu spesies Plasmodium yang
menyebabkan penyakit malaria pada
manusia.Protozoa ini masuk pada tubuh manusia melalui nyamukAnopheles betina. Plasmodium
falciparum menyebabkan infeksi paling berbahaya dan memiliki tingkat
komplikasi dan mortalitas malaria tertinggi.Nama penyakit yang di akibatkan
oleh Plamodium Falciparum adalah malaria falsiparum atau sering di sebut
malaria tropikana.Manusia merupakan hospes perantara parasit ini dan nyamuk
Anopheles betina menjadi hopses definitifnya atau merupakan vektornya.Parasit
ini ditemukan didaerah tropic, terutama di Afrika dan Asia Tenggara.Di
Indonesia parasit ini terbesar di seluruh kepulauan.
C. Toksonomi
Plasmodium falciparum
mempunyai sifat – sifat tertentu yag berbeda dengan species lainnya, sehingga
diklasifikasikan dalam subgenus laveran. Plasmodium falciparum mempunyai
klasifikasi sebagai berikut :
Kingdom
: Haemosporodia
Divisio : Nematoda
Subdivisio : Laveran
Kelas : Spotozoa
Ordo : Haemosporidia
Genus : Plasmodium
Species : Falcifarum
Divisio : Nematoda
Subdivisio : Laveran
Kelas : Spotozoa
Ordo : Haemosporidia
Genus : Plasmodium
Species : Falcifarum
D. Morfologi
Parasit
ini merupakan species yang berbahaya karena penyakit yang ditimbulkannya dapat
menjadi berat dan menyebabkan kematian.Perkembangan aseksual dalam hati hanya
menyangkut fase preritrosit saja; tidak ada fase ekso-eritrosit.Bentuk dini
yang dapat dilihat dalam hati adalah skizom yang berukuran ± 30 µ pada hari
keempat setelah infeksi.
Jumlah
morozoit pada skizon matang (matur) kira-kira 40.000 bentuk cacing stadium
trofosoit muda plasmodium falciparum sangat kecil dan halus dengan ukuran ±1/6
diameter eritrosit.Pada bentuk cincin dapat dilihat dua butir kromatin; bentuk
pinggir (marginal) dan bentuk accole sering ditemukan.Beberapa bentuk cincin
dapat ditemukan dalam satu eritrosit (infeksi multipel). Walaupun bentuk
marginal, accole, cincin dengan kromatin ganda dan infeksi multiple dapat juga
ditemukan dalam eritrosit yang di infeksi oleh species plasmodium lain pada
manisia, kelainan-kelainan ini lebih sering ditemukan pada Plasmodium
Falciparum dan keadaan ini penting untuk membantu diagnosis species.
Bentuk
cincin Plasmodium falciparum kemudian menjadi lebih besar, berukuran seperempat
dan kadang-kadang setengah diameter eitrosit dan mungkin dapat disangka parasit
Plasmodium malariae.Sitoplasmanya dapat mengandung satu atau dua butir
pigmen.Stadium perkembangan siklus aseksual berikutnya pada umumnya tidak
berlangsumg dalam darah tepi, kecuali pada kasus berat (perniseosa).
Gambar
morfologi
E.
Habitat
Plasmodium
falciparum berada di dalam kelenjar ludah nyamuk Anopheles betina dalam bentuk
sporozoit. Dan bila nyamuk ini menggigit manusia, sporozoit akan memasuki
sistem peredaran darah dan menginfeksi sel-sel hati.
F. Siklus
Hidup
· Siklus Hidup
Ketika
anopheles betina yang membawa Plasmodium menggigit manusia, sporozoit
masuk ke dalam tubuh manusia. Lebih dari 100 sporozoit dapat masuk hanya dengan
satu gigitan oleh nyamuk yang terinfeksi Plasmodium. Sporozoit Plasmodium
memasuki sistem peredaran darah dan menginfeksi sel-sel hati dalam waktu 30
menit. Dengan demikian, Plasmodium memasuki tahap hati.
· Merozoit & Tahap Eritrosit
Dalam hepatosit (sel hati), sporozoit mengalami multiplikasi aseksual yang disebut skizogoni, membentuk merozoit-merozoit. Ribuan merozoit terbentuk dalam kurun waktu dua minggu. Setelah pematangan, merozoit meninggalkan sel skizon hati dan menyebar ke sel darah merah. Tahap infeksi ini disebut tahap eritrosit, yang berlangsung sekitar 48 jam.
· Skizon
& Tahap Eritrosit
Merozoit berdiferensiasi lebih lanjut dalam sitoplasma sel darah merah untuk membentuk trofozoit, yang berbentuk lebih besar dan bulat. Serupa dengan tahap sebelumnya, trofozoit mengalami skizogoni, dimana replikasi DNA terjadi. Tahap ini disebut sebagai skizon eritrositik. Dalam tahap skizon ini, diferensiasi seluler berlanjut dan terbentuk sekitar 12 sampai 16 merozoit. Tahap ini terus berlangsung selama 72 jam.
·
Pecahnya
Sel Darah Merah yang Terinfeksi
Dalam tahap ini, merozoit dilepas melalui pecahnya sel darah merah yang terinfeksi. Hasil pengamatan menunjukkan beberapa dari merozoit yang dilepas menyerang sel darah merah lagi. Nutrisi parasit Plasmodium dalam tahap eritrosit berasal dari pencernaan hemoglobin. Sel darah merah yang terinfeksi pun disirkulasikan ke berbagai organ tubuh seperti otak, jantung, dan hati. Kehadiran sel darah merah yang terinfeksi Plasmodium dalam otak menyebabkan malaria selebral atau cerebral malaria.
· Pembentukan Gamet Jantan Dan Betina
Dalam tahap eritrositik, beberapa merozoit berdiferensiasi menjadi gametosit jantan dan betina. Pada gigitan nyamuk anopheles betina selanjutnya, gametosit-gametosit Plasmodium diambil oleh nyamuk tersebut. Gametosit-gametosit tersebut kemudian menjalani gametogenesis dalam tubuh nyamuk untuk membentuk gamet jantan dan gamet betina. Gamet jantan membelah lebih lanjut dalam perut tengah, menjadi 8 mikrogramet berflagela.
·
Pembuahan dan
Pembentukan Zigot
Mikrogamet kemudian membuahi gamet betina (makrogamet) untuk menghasilkan zigot. Zigot berubah membentuk ookinet. Ookinet melewati epitel perut tengah dan membentuk ookista pada dinding luar perut tengah. Ookista ini terus membesar lalu pecah melepaskan ratusan sporozoit-sporozoit. Akhirnya sporozoit-sporozoit bermigrasi masuk ke kelenjar ludah nyamuk anopheles betina. Sehingga siklus pun kembali lagi ke awal.
G. Penyebaran
Penyakit
Parasit ini ditemukan
didaerah tropic, terutama di Afrika dan Asia Tenggara.Di Indonesia parasit ini
terbesar di seluruh kepulauan.
H. Pencegahan
1.
Usahakan
tidur dengan kelambu, memberi kawat kasa, memakai obat nyamuk bakar, menyemprot
ruang tidur, dan tindakan lain untuk mencegah nyamuk berkembang di rumah.
2.
Menjaga
kebersihan lingkungan dengan membersihkan ruang tidur, semak-semak sekitar
rumah, genangan air, dan kandang-kandang ternak.
3.
Memperbanyak
jumlah ternak seperti sapi, kerbau, kambing, kelinci dengan menempatkan mereka
di luar rumah di dekat tempat nyamuk bertelur.
4.
Memelihara
ikan pada air yang tergenang, seperti kolam, sawah dan parit. Atau dengan
memberi sedikit minyak pada air yang tergenang.
5.
Menanam
padi secara serempak atau diselingi dengan tanaman kering atau pengeringan
sawah secara berkala.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nama
penyakit yang di akibatkan oleh Plasmodium Falciparum adalah malaria falsiparum
atau serting di sebut malaria tropikana.Manusia merupakan hospes perantara
parasit ini dan nyamuk Anopheles betina menjadi hopses definitifnya atau
merupakan vektornya.
Parasit
ini merupakan species yang berbahaya karena penyakit yang ditimbulkannya dapat
menjadi berat dan menyebabkan kematian.
B. Saran
Demikian paparan mengenai “Penyakit Plasmodium Falciparum’
yang menjadi pokok bahasan makalah kami, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan,
karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau resensi yang ada
hubungannya dengan makalah ini.
Saya
berharap pembaca mau memberikan kritik dan saran yang membangun kepada saya
demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi saya pada
khususnya juga para pembaca.
Wassalam
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar