Selasa, 21 Juni 2016

parasitplogi plasmodium




BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Plasmodium adalah genus milik sekelompok protozoa yang bersifat parasit.Saat ini sudah teridentifikasi lebih dari 200 spesies genus ini, dimana sekitar 10 spesies menginfeksi manusia.
Spesies yang paling mematikan adalah Plasmodium falciparum, yang dapat menyebabkan komplikasi kesehatan dan kematian pada manusia.Infeksi akut oleh spesies ini jika tidak ditangani dapat membahayakan jiwa, sedangkan infeksi kronis dapat menyebabkan anemia berat.
Plasmodium membutuhkan dua organisme untuk menjalani siklus hidupnya, yaitu vektor nyamuk dan inang vertebrata.Studi ekstensif telah dilakukan pada Plasmodium falciparum, sebab protozoa ini menyebabkan penyakit malaria yang sangat mematikan bagi manusia.Siklus hidup protozoa ini sangat kompleks, dan juga protozoa ini mengalami perubahan-perubahan selama transmisi.
Plasmodium ini berada di dalam kelenjar ludah nyamuk anopheles betina dalam bentuk sporozoit.Diketahui 68 spesies nyamuk Anopheles yang dapat menularkan malaria.Plasmodium falciparum, salah satu organisme penyebab malaria, merupakan jenis yang paling berbahaya dibandingkan dengan jenis plasmodium lain yang menginfeksi manusia, yaitu P. vivax, P. malariae, dan P. ovale.Saat ini, P. falciparum merupakan salah satu spesies penyebab malaria yang paling banyak diteliti.Hal tersebut karena spesies ini banyak menyebabkan angka kesakitan dan kematian pada manusia. 

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini antara lain :
a.       Bagaimanakah sejarah plasmodium falciparum?
b.      Bagaimanakah cara penyebaran Plasmodium falciparum?
c.       Bagaimanakah taksonomi Plasmodium falciparum?
d.      Bagaimanakah proses morfologi Plasmodium falciparum ?
e.   Bagaimanakah habitat Plasmodium falciparum ?
f.    Bagaimanakah siklus hidup Plasmodium falciparum ?
g.   Bagaimakah penyebab penyakit dari Plasmodium falciparum ?
h.   B agaimanakah cara pencegahan penyakit Plasmodium falciparum ?

C.  Tujuan
Tujuan yang dapat dicapai dari pembahasan makalah ini antara lain:
a.       Dapat mengetahui sejarah plasmodium falciparum
b.      Dapat menetahui siklus hidup plasmodium falciparum
c.       Dapat mengetahui gejala plasmodium falciparum
d.      Dapat mengetahui cara penularan serta cara pencegahan  plasmodium falciparum
e.   Dapat mengetahui habitat Plasmodium falciparum.
f.    Dapat mengetahui penyebab penyakit Plasmodium falciparum.
g.   Dapat mengetahui morfologi penyakit Plasmodium falciparum.















BAB II
PEMBAHASAN

A.   Sejarah
Malaria tropica adalah jenis penyakit malaria yang disebabkan oleh parasit Plasmodium falcifarum.Penyakit malaria tropica disebut juga Malaria tertiana malignaataumalaria falciparumyang merupakan penyakit malaria yang paling ganas yang menyerang manusia.Daerah penyebaran malaria ini adalah daerah tropik dan sub-tropic.Malaria tropica adalah pembunuh terbesar manusia di daerah tropis di seluruh dunia yang diperkirakan sekitar 50% penderita malaria tidak tertolong.
Malaria tropika pernah dituduh sebagai penyebab utama terjadinya penurunan populasi penduduk di jaman Yunani kuno dan menyebabkan terhentinya expansi “Alexander yang agung” menaklukan benua Timur karena kematian serdadunya oleh serangan penyakit malaria ini.Begitu juga pada perang Dunia I dan II terjadinya kematian manusia lebih banyak disebabkan oleh penyakit malaria ini daripada mati karena perang.

B.   Penyebab
Plasmodium falciparum adalah protozoa parasit, salah satu spesies Plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria pada manusia.Protozoa ini masuk pada tubuh manusia melalui nyamukAnopheles betina. Plasmodium falciparum menyebabkan infeksi paling berbahaya dan memiliki tingkat komplikasi dan mortalitas malaria tertinggi.Nama penyakit yang di akibatkan oleh Plamodium Falciparum adalah malaria falsiparum atau sering di sebut malaria tropikana.Manusia merupakan hospes perantara parasit ini dan nyamuk Anopheles betina menjadi hopses definitifnya atau merupakan vektornya.Parasit ini ditemukan didaerah tropic, terutama di Afrika dan Asia Tenggara.Di Indonesia parasit ini terbesar di seluruh kepulauan.


C.   Toksonomi
Plasmodium falciparum mempunyai sifat – sifat tertentu yag berbeda dengan species lainnya, sehingga diklasifikasikan dalam subgenus laveran. Plasmodium falciparum mempunyai klasifikasi sebagai berikut :
Kingdom         : Haemosporodia
Divisio             : Nematoda
Subdivisio       : Laveran
Kelas               : Spotozoa
Ordo                : Haemosporidia
Genus              : Plasmodium
Species            : Falcifarum


D.   Morfologi
Parasit ini merupakan species yang berbahaya karena penyakit yang ditimbulkannya dapat menjadi berat dan menyebabkan kematian.Perkembangan aseksual dalam hati hanya menyangkut fase preritrosit saja; tidak ada fase ekso-eritrosit.Bentuk dini yang dapat dilihat dalam hati adalah skizom yang berukuran ± 30 µ pada hari keempat setelah infeksi.
Jumlah morozoit pada skizon matang (matur) kira-kira 40.000 bentuk cacing stadium trofosoit muda plasmodium falciparum sangat kecil dan halus dengan ukuran ±1/6 diameter eritrosit.Pada bentuk cincin dapat dilihat dua butir kromatin; bentuk pinggir (marginal) dan bentuk accole sering ditemukan.Beberapa bentuk cincin dapat ditemukan dalam satu eritrosit (infeksi multipel). Walaupun bentuk marginal, accole, cincin dengan kromatin ganda dan infeksi multiple dapat juga ditemukan dalam eritrosit yang di infeksi oleh species plasmodium lain pada manisia, kelainan-kelainan ini lebih sering ditemukan pada Plasmodium Falciparum dan keadaan ini penting untuk membantu diagnosis species.
Bentuk cincin Plasmodium falciparum kemudian menjadi lebih besar, berukuran seperempat dan kadang-kadang setengah diameter eitrosit dan mungkin dapat disangka parasit Plasmodium malariae.Sitoplasmanya dapat mengandung satu atau dua butir pigmen.Stadium perkembangan siklus aseksual berikutnya pada umumnya tidak berlangsumg dalam darah tepi, kecuali pada kasus berat (perniseosa).

                                     Gambar morfologi

E.    Habitat
Plasmodium falciparum berada di dalam kelenjar ludah nyamuk Anopheles betina dalam bentuk sporozoit. Dan bila nyamuk ini menggigit manusia, sporozoit akan memasuki sistem peredaran darah dan menginfeksi sel-sel hati.

F.    Siklus Hidup
·  Siklus Hidup
Ketika anopheles betina yang membawa Plasmodium menggigit manusia, sporozoit masuk ke dalam tubuh manusia. Lebih dari 100 sporozoit dapat masuk hanya dengan satu gigitan oleh nyamuk yang terinfeksi Plasmodium. Sporozoit Plasmodium memasuki sistem peredaran darah dan menginfeksi sel-sel hati dalam waktu 30 menit. Dengan demikian, Plasmodium memasuki tahap hati.

·         Merozoit & Tahap Eritrosit

Dalam hepatosit (sel hati), sporozoit mengalami multiplikasi aseksual yang disebut skizogoni, membentuk merozoit-merozoit. Ribuan merozoit terbentuk dalam kurun waktu dua minggu. Setelah pematangan, merozoit meninggalkan sel skizon hati dan menyebar ke sel darah merah. Tahap infeksi ini disebut tahap eritrosit, yang berlangsung sekitar 48 jam.

·    Skizon & Tahap Eritrosit

Merozoit berdiferensiasi lebih lanjut dalam sitoplasma sel darah merah untuk membentuk trofozoit, yang berbentuk lebih besar dan bulat. Serupa dengan tahap sebelumnya, trofozoit mengalami skizogoni, dimana replikasi DNA terjadi. Tahap ini disebut sebagai skizon eritrositik. Dalam tahap skizon ini, diferensiasi seluler berlanjut dan terbentuk sekitar 12 sampai 16 merozoit. Tahap ini terus berlangsung selama 72 jam.

·         Pecahnya Sel Darah Merah yang Terinfeksi

Dalam tahap ini, merozoit dilepas melalui pecahnya sel darah merah yang terinfeksi. Hasil pengamatan menunjukkan beberapa dari merozoit yang dilepas menyerang sel darah merah lagi. Nutrisi parasit Plasmodium dalam tahap eritrosit berasal dari pencernaan hemoglobin. Sel darah merah yang terinfeksi pun disirkulasikan ke berbagai organ tubuh seperti otak, jantung, dan hati. Kehadiran sel darah merah yang terinfeksi Plasmodium dalam otak menyebabkan malaria selebral atau cerebral malaria.


·         Pembentukan Gamet Jantan Dan Betina

Dalam tahap eritrositik, beberapa merozoit berdiferensiasi menjadi gametosit jantan dan betina. Pada gigitan nyamuk anopheles betina selanjutnya, gametosit-gametosit Plasmodium diambil oleh nyamuk tersebut. Gametosit-gametosit tersebut kemudian menjalani gametogenesis dalam tubuh nyamuk untuk membentuk gamet jantan dan gamet betina. Gamet jantan membelah lebih lanjut dalam perut tengah, menjadi 8 mikrogramet berflagela.

·         Pembuahan dan Pembentukan Zigot

Mikrogamet kemudian membuahi gamet betina (makrogamet) untuk menghasilkan zigot. Zigot berubah membentuk ookinet. Ookinet melewati epitel perut tengah dan membentuk ookista pada dinding luar perut tengah. Ookista ini terus membesar lalu pecah melepaskan ratusan sporozoit-sporozoit. Akhirnya sporozoit-sporozoit bermigrasi masuk ke kelenjar ludah nyamuk anopheles betina. Sehingga siklus pun kembali lagi ke awal.


G.   Penyebaran Penyakit
Parasit ini ditemukan didaerah tropic, terutama di Afrika dan Asia Tenggara.Di Indonesia parasit ini terbesar di seluruh kepulauan.




H.   Pencegahan

1.      Usahakan tidur dengan kelambu, memberi kawat kasa, memakai obat nyamuk bakar, menyemprot ruang tidur, dan tindakan lain untuk mencegah nyamuk berkembang di rumah.
2.      Menjaga kebersihan lingkungan dengan membersihkan ruang tidur, semak-semak sekitar rumah, genangan air, dan kandang-kandang ternak.
3.      Memperbanyak jumlah ternak seperti sapi, kerbau, kambing, kelinci dengan menempatkan mereka di luar rumah di dekat tempat nyamuk bertelur.
4.       Memelihara ikan pada air yang tergenang, seperti kolam, sawah dan parit. Atau dengan memberi sedikit minyak pada air yang tergenang.
5.      Menanam padi secara serempak atau diselingi dengan tanaman kering atau pengeringan sawah secara berkala.















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Nama penyakit yang di akibatkan oleh Plasmodium Falciparum adalah malaria falsiparum atau serting di sebut malaria tropikana.Manusia merupakan hospes perantara parasit ini dan nyamuk Anopheles betina menjadi hopses definitifnya atau merupakan vektornya.
Parasit ini merupakan species yang berbahaya karena penyakit yang ditimbulkannya dapat menjadi berat dan menyebabkan kematian.
B.     Saran

Demikian paparan mengenai “Penyakit Plasmodium Falciparum’ yang menjadi pokok bahasan makalah kami, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau resensi yang ada hubungannya dengan makalah ini.
Saya berharap pembaca mau memberikan kritik dan saran yang membangun kepada saya demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi saya pada khususnya juga para pembaca.

Wassalam









DAFTAR PUSTAKA




Tidak ada komentar:

Posting Komentar