Selasa, 21 Juni 2016

toksikologi lingkungan, makalah zinc



MATA KULIAH        : TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN
DOSEN                      :  Hj. INAYAH,SKM,M.Si





 
“Zn (ZINC)”








DISUSUN OLEH
NAMA            :           SYAFAAT NUR ZULHAJ
NIM                 :           PO.71.3.221.14.1.043
TINGKAT      :           I.A
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI D.III




KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Wr.Wb
            Puji dan syukur penulis haturkan atas berkat dan rahmat-Nya lah sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “ Zn (ZINC)”, makalah ini merupakan salah satu bentuk tugas yang di berikan pada mata kuliah “ Toksikologi Lingkungan”.
            Pada kesempatan ini izinkan penulis untuk mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen Pembimbing, dan teman-teman serta google yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini, dan telah benyak memberikan informasi yang dapat membantu saya untuk menyelesaikan tugas ini, dan juga banyak memberikan pelajaran yang berharga baik langsung maupun tidak langsung.
            Penulis sadar bahwa terdapat banyak kesalahan pada pembuatan makalah ini maka dari itu saya berharap dari para pembaca terkhususnya dosen pembimbing mata kuliah ini untuk memberikan kritik maupun saran yang bersifat membangun, sehingga akan menjadi lebih baik kedepannya. Demikian makalah yang saya buat semoga dapat bermanfaat bagi para pembacanya.
Wassalamu Alaikum, Wr. Wb
                                                            Makassar, 10 Desember 2014


Penulis





DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR                                                                                               2
DAFTAR ISI                                                                                                              3
Zn (Zinc)
A.   Pengertian                                                                                              4
B.   Sumber ZINC(Zn) didalam Tubuh                                                      5
C.   Cara Masuknya Zn kedalam Tubuh                                                  5
D.   Konsentrasi Zn yang dapat menimbulkan efek toksik                    5
E.   Cara Pengendalian                                                                               7
F.    Efek Kesehatan Zn pada Tubuh                                                        8
G.   Manfaat  Zn bagi tubuh                                                                                    8
H.   Kesimpulan                                                                                            11
DAFTAR PUSTAKA                                                                                                            13












Zn ( Zinc)
A.   Pengertian Zinc
Zink atau Seng adalah unsur kimia dengan lambang Zn, nomor atom 30 dan massa atom relatif 65,39 g/mol. Ditemukan oleh Andreas Marggraf di Jerman pada tahun 1764. Seng(bahasa Belanda: zink) adalah unsur kimia dengan lambang kimia Zn. Ia merupakan unsur pertamagolongan 12 pada tabel periodik. Beberapa aspek kimiawi seng mirip dengan magnesium. Hal ini dikarenakan ion kedua unsur ini berukuran hampir sama. Selain itu, keduanya juga memiliki keadaan oksidasi +2. Seng merupakan unsur paling melimpah ke-24 di kerak Bumi dan memiliki lima isotopstabil. Bijih seng yang paling banyak ditambang adalah sfalerit (seng sulfida).
Kuningan, yang merupakan campuran aloi tembaga dan seng, telah lama digunakan paling tidak sejak abad ke-10 SM. Logam seng tak murni mulai diproduksi secara besar-besaran pada abad ke-13 di India, manakala logam ini masih belum di kenal oleh bangsa Eropa sampai dengan akhir abad ke-16. Para alkimiawan membakar seng untuk menghasilkan apa yang mereka sebut sebagai "salju putih" ataupun "wol filsuf". Kimiawan Jerman Andreas Sigismund Marggraf umumnya dianggap sebagai penemu logam seng murni pada tahun 1746. Karya Luigi Galvani dan Alessandro Voltaberhasil menyingkap sifat-sifat elektrokimia seng pada tahun 1800. Pelapisan seng pada baja untuk mencegah perkaratan merupakan aplikasi utama seng. Aplikasi-aplikasi lainnya meliputi penggunaannya pada baterai dan aloi. Terdapat berbagai jenis senyawa seng yang dapat ditemukan, seperti seng karbonat dan seng glukonat (suplemen makanan), seng klorida (pada deodoran), seng pirition (pada sampo anti ketombe), seng sulfida (pada cat berpendar), dan seng metil ataupun seng dietil di laboratorium organik.
Seng merupakan zat mineral esensial yang sangat penting bagi tubuh. Terdapat sekitar dua milyar orang di negara-negara berkembang yang kekurangan asupan seng. Defisiensi ini juga dapat menyebabkan banyak penyakit. Pada anak-anak, defisiensi ini menyebabkan gangguan pertumbuhan, memengaruhi pematangan seksual, mudah terkena infeksi, diare, dan setiap tahunnya menyebabkan kematian sekitar 800.000 anak-anak di seluruh dunia. Konsumsi seng yang berlebihan dapat menyebabkan ataksia, lemah lesu, dan defisiensi tembaga. Dalam bahasa sehari-hari, seng juga dimaksudkan sebagai pelat seng yang digunakan sebagai bahan bangunan.
B.   Sumber ZINC(Zn) didalam Tubuh
Zn terdapat pada berbagai jenis bahan makanan, khususnya makanan sumber protein. Zn kadar tinggi ditemukan pada berbagai jenis makanan. Oister mengandung Zn lebih besar dibandingkan makanan lainnya, seperti daging sapi, ayam, buncis, kacang-kacangan, ikan laut jenis tertentu, biji-bijian, sereal difortifikasi dengan susu, biji waluh dan biji matahari, telur, kerang, dan sayuran.
Menurut Widowati et al (2008), kandungan Zn paling tinggi terdapat dalam kerang yakni sekitar 75 mg/100 g, disamping ubur-ubur, daging sapi, dan daging merah lainnya. Sementara pada putih telur terkandung 0,02 mg/ 100 g dan pada daging ayam 1 mg/ 100 g. Sereal whole grain mengandung Zn cukup tinggi, tetapi hampir 80% kadar Zn menghilang pada saat proses penggilingan.

C.   Cara Masuknya Zn kedalam Tubuh
Zn masuk ke dalam tubuh kebanyakan melalui mulut, Zn masuk ketika kita memakan makanan yang mengandung Zn, Zn sebenarnya bermanfaat dalam tubuh kita dan harus memeakan makanan yang mengandung Zn, akan tetapi apabila kelebihan atau kekurangan Zn maka Zn menimbulkan toksisitas.

D.   Konsentrasi Zn yang dapat Menyebabkan Toksisitas.
Kelebihan seng ( Zn ) hingga dua sampai tiga kali AKG menurunkan absorbsi tembaga. Kelebihan sampai sepuluh kali AKG mempengaruhi metabolisme kolesterol, mengubah nilai lipoprotein, dan tampaknya dapat mempercepat timbulnya aterosklerosis. Dosis konsumsi seng ( Zn ) sebanyak 2 gram atau lebih dapat menyebabkan muntah, diare, demam, kelelahan yang sangat, anemia, dan gangguan reproduksi. Suplemen seng ( Zn ) bisa menyebabkan keracunan, begitupun makanan yang asam dan disimpan dalam kaleng yang dilapisi seng ( Zn ).
Logam Zn sebenarnya tidak toksik, tetapi dalam keadaan sebagai ion, Zn bebas memiliki toksisitas tinggi .zinc shakes atau zinc chills disebabkan oleh inhalasi Zn-oksida selama proses galvanisasi atau penyambungan bahan yang mengandung Zn. Meskipun Zn merupakan unsure esensial bagi tubuh, tetapi dalam dosis tinggi Zn dapat berbahaya dan bersifat toksik. Absopsi Zn berlebih mampu menekan absorpsi Co dan Fe.Paparan Zn dosis besar sangat jarang terjadi. Zn tidak diakumulasi sesuai bertambahnya waktu paparan karena Zn dalam tubuh akan diatur oleh mekanisme homeostatik, sedangkan kelebihan Zn akan diabsorpsi dan disimpan dalam hati yang berlebih dan dicampurkan dalm makanan dapat menyebabkan hidrosefalus pada hewan uji tikus dan juga akan memengaruhi metabolisme dalm perkembangan mesoderm untuk rangka.
Konsumsi Zn berlebih mampu mengakibatkan defisiensi mineral lain. Toksisitas Zn bisa berifat akut dan kronis. Intake Zn 150-450 mg/ hari mengakibatkan penurunan kadar Cu, pengubahan fungsi Fe, pengurangan imunitas tubuh, serta pengurangan kadar high density lipoprotein (HDL) kolesterol. Satu kasus yang dilaporkan karena seseorang mengonsumsi 4 g Zn-glukonat (570 mg unsure Zn) yang setelah 30 menit berakibat mual dan muntah.Pemberian dosis tunggal sebesar225-50 mg Zn bisa mengakibatkan muntah, sedangkan pemberian suplemen dengan dosis 50-150 mg/ hari mengakibatkan sakit pada alat pencernaan. Konsumsi Zn berlebih dalam jangka waktu lam bisa mengakibatkan defisiensi Cu. Total asupan Zn sebesar 60 mg/ hari (50 mg suplemen Zn dan 10 mg Zn dari makanan) dapat nmengakibatkan defisiensi Cu. Konsumsi Zn lebih dari 50 mg/ hari selama beberapa minggu bisa menggangu ketersediaan biologi Cu, sedangkan konsumsi Zn yang tinggi bisa mempengaruhi sintesis ikatan Cu protein atau metalotionin dalam usus. Konsumsi Zn berlebih akan menggangu metabolisme mineral lain, khususnya Fe dan Cu.
Ion Zn bebas dalam larutan bersifat sangat toksik bagi tanaman, hewan invertebrate, dan ikan. Penggunaan intranasal atau nasal spray Zn bagi penderita sakit tenggorokan bisa mengakibatkan kehilangan indra penciuman (anosnia). Inhalasi debu Zn-oksida bisa mengakibatkan metal iume fever.
Toksisitas akut Zn terjadi sebagai akibat dari tindakan mengonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi Zn dari wadah/ panic yang dilapisi Zn. Gejala toksisitas akut bisa berupa sakit lambung, diare, mual, dan muntah. Pemberian bersama suplemen Zn dan jenis antibiotik tertentu, yaitutetracyclines dan quinolones bisa mengurangi absorpsi antibiotic sehinnga daya sembuh berkurang.
Angka kebutuhan konsumsi Zinc termuat dalam aturan Dietary Reference Intakes yang dikeluarkan oleh Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes (DRI) adalah istilah buatan suatu badan yang bertugas merancang dan memberikan aturan nutrisi bagi tubuh agar menjadi sehat. Sementara, Recommended Dietary Allowance (RDA) adalah standar rata-rata nutrisi per hari yang dperlukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian bagi individu sehat. Aturan asupan Zinc harian yang ditentukan DRI:
ü  Bayi berusia 0 – 6 bulan : ± 2 mg\
ü  Bayi berusia 7 bulan – 3 tahun : ± 3 mg
ü  Anak berusia 4 – 8 tahun : ± 5 m
ü  Anak berusia 9 – 13 tahun : ± 8 m
ü  Remaja berusia 14 – 18 tahun:
ü  Laki-laki : ± 11 mg
ü  Perempuan : ± 9 mg
ü  hamil : ±13 mg
ü  menyusui : ± 14 mg
ü  Dewasa berusia 19 tahun ke atas:
ü  Pria : ± 11 m
ü  Wanita: ± 8 mg
ü  hamil : ±11 mg
ü  menyusui : ± 12 mg
E.   Cara Pengendalian
Cara penanggulangan Zn di dalam tubuh agara tidak menimbulkan toksin di dalam tubuh, adalah dengan memakan makan yang mengandungg Zn sesuai dengan takaran yang di anjurkan untuk masuk dalam tubuh, sehingga tidak menimbulkan efek toksik di dalam tubuh.

F.    Efek Kesehatan Zn
Seng adalah elemen yang sangat penting bagi kesehatan manusia. Asupan seng yang terlalu rendah membuat seseorang kehilangan nafsu makan, penurunan indera perasa dan penciuman, serta luka lambat sembuh.
Kekurangan seng bahkan dapat menyebabkan janin cacat lahir.Meskipun manusia mampu menangani konsentrasi seng yang cukup tinggi, asupan terlalu tinggi justru menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti kram perut, iritasi kulit, muntah, mual, dan anemia.
Tingkat seng yang sangat tinggi dapat merusak pankreas dan mengganggu metabolisme protein, serta menyebabkan arteriosclerosis.
Seng dapat berbahaya bagi janin yang belum lahir dan janin baru lahir. Seorang ibu yang menyerap konsentrasi seng terlalu tinggi dapat menyalurkannya ke janin melalui darah dan ASI.
G.   MANFAAT ZINC BAGI TUBUH
1.    Zinc bagi Anak.
Zinc sebagai salah satu dari mikronutrien, terbukti berperan penting dalam penyatuan protein dan asam nukleat dalam tubuh. Dengan kata lain, Zinc berperan aktif dalam proses perpecahan, pertumbuhan, dan regenerasi sel, sehingga defisiensi Zinc akan mengakibatkan pertumbuhan anak melambat dan tubuh menjadi pendek, kecil serta mudah terserang penyakit. Zinc juga berperan aktif dalam pembentukan sel otak besar, terbukti dengan ditemukannya mineral tersebut dalam jumlah sangat banyak di daerah daya ingat pada otak besar. Defisiensi Zinc akan menyebabkan daya ingat anak menurun dan berefek buruk pada sistem saraf sehingga reaksi anak menjadi lambat, dan bahkan dapat menyebabkan kekacauan fungsi otak atau menyebabkan anak menjadi hiperaktif.
2.    Zinc bagi Remaja
Masa remaja merupakan masa saat tubuh manusia sangat aktif menghasilkan hormon. Zinc sebagai katalisator reaksi biokimia tentu berperan sangat penting dalam hal tersebut. Hormon yang berkaitan dengan Zinc adalah insulin, IGF-1, hormon pertumbuhan, dan hormon seks. Kecukupan asupan Zinc dapat memaksimalkan pertumbuhan remaja. Namun sebaliknya, kekurangan asupan Zinc akan mengakibatkan pertumbuhan tubuh melambat dan bahkan terhenti. Selain itu, Zinc pun berperan langsung dalam pembentukan jaringan kolagen, pertumbuhan tulang, perubahan T1 menjadi T3, dan lain sebagainya.
3.    Zinc dan Penglihatan
Zinc adalah salah satu zat utama yang diperlukan untuk memelihara penglihatan dan meningkatkan regenerasi sel penglihatan. Kandungan Zinc dalam mata sangat tinggi, terutama pada membran penglihatan dan selaput pembuluh darah. Zinc juga berperan dalam penyatuan vitamin A di dalam liver dan tubuh manusia. Oleh karena itu, defisiensi Zinc akan mempengaruhi penglihatan dan kemampuan adaptasi mata di dalam gelap. Rabun jauh juga berkaitan dengan defisiensi Zinc, kalsium, dan tembaga, selain diakibatkan oleh gaya hidup yang kurang baik. Kandungan Zinc pada penderita rabun jauh biasanya lebih rendah dari orang-orang berpenglihatan sehat.
4.    Zinc dan Indera Perasa
Zinc juga berperan dalam mempengaruhi indera perasa dan napsu makan. Fungsi Zinc dalam metabolisme tubuh sangat diperlukan saat pembentukan sel selaput lendir mulut. Defisiensi Zinc akan membuat regenerasi sel pada selaput lendir mulut menjadi tidak sempurna sehingga masa paruh hidupnya menyusut, mudah terlepas, menutupi dan menghalangi lubang-lubang kecil yang berfungsi sebagai perasa di lidah, akibatnya makanan terasa tawar yang akhirnya mempengaruhi napsu makan.
5.    Zinc dan Fungsi Reproduksi
Zinc berperan sangat penting dalam fungsi reproduksi. Penelitian selama beberapa puluh tahun menunjukkan bahwa sebagian dari penyebab rendahnya tingkat kelahiran dan kesulitan dalam hal melahirkan berkaitan dengan kurangnya asupan mikronutrien. Saat ini telah diketahui bahwa mikronutrien yang berkaitan dengan reproduksi adalah Zinc, tembaga, mangan dan magnesium. Dan mikronutrien yang paling sering terdapat dalam jumlah minim adalah Zinc.
Kandungan Zinc pada testeron pria dewasa, terutama pada bagian prostat melebihi kandungan Zinc pada organ manapun di seluruh tubuh. Kekurangan Zinc memperlambat aktivitas ACE (Angiotensin Converting Enzyme = enzim pengubah angiotensin I menjadi angiotensin II) dalam pembuluh darah, jika hal tersebut berlanjut, pembentukan sel sperma akan terhambat dan mengakibatkan kandungan sperma berkurang. Zinc juga berperan dalam perkembangan kelenjar seks sehingga memengaruhi metabolisme dan aktivitas sperma. Ketika asupan Zinc tidak mencukupi, fungsi embelan otak terganggu dan sekresi hormon seks berkurang, hal tersebut berefek buruk terhadap perkembangan kelenjar seks dan menghambat fungsi sekresi kelenjar seks.
Defisiensi Zinc pada wanita mempengaruhi keseimbangan hormon esterogen dan progesteron, perkembangan indung telur, mengganggu fungsi seks, mengakibatkan keguguran, masa hamil terlalu lama, pembuahan fetus yang tak normal, sulit melahirkan, penyakit toksin darah, melahirkan bayi dengan berat badan kurang, dan sebagainya.
6.    Zinc dan Kepikunan
Seperenam bagian dari kandungan daerah daya ingat pada otak besar terdiri dari Zinc. Kandungan Zinc pada otak paling kental terdapat di daerah tersebut, yaitu 20 kali lipat kekentalan darah, dan 100 kali lipat kekentalan sumsum otak. Daerah daya ingat otak besar merupakan kumpulan sel saraf tempat terjadinya aktivitas saraf paling tinggi dan memiliki fungsi pembelajaran dan bicara serta penyimpanan informasi. Defisiensi Zinc pada bagian otak ini akan berefek pada masa usia lanjut dengan terjadinya penurunan daya ingat, gangguan aktivitas anggota tubuh, ketidaknormalan fungsi pemikiran, dan bahkan kepikunan dini.\
Zinc dan Organ Lain dalam Tubuh.Zinc dapat meningkatkan daya regenerasi jaringan yang rusak. Peran Zinc dalam penyatuan protein, regenerasi sel, metabolisme energi, proses pernapasan, dan stabilitas selaput sel, mampu membantu mempercepat regenerasi jaringan yang rusak, dan akhirnya dapat meningkatkan proses penyembuhan luka dan radang kulit. Defisiensi Zinc berkaitan erat dengan penyakit kulit dan selaput lendir. Radang mulut, radang lidah, sariawan, jerawat di wajah, rambut rontok, kebotakan merupakan keluhan yang paling sering muncul akibat defisiensi Zinc. Zinc pun berperan dalam meningkatkan kekebalan tubuh, merangsang reaksi antibodi, dan meningkatkan fungsi imun. Saat tubuh kekurangan Zinc, sistem kekebalan tubuh adalah sistem yang rentan mengalami kerusakan karena defisiensi Zinc menurunkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan tumor. Defisiensi Zinc juga mengurangi jumlah sel limpa dalam darah sehingga membuat luka sulit sembuh dan terjadi infeksi berulang. Pemberian asupan Zinc yang cukup bagi orang tua memperlihatkan adanya pertambahan tingkat kekebalan tubuh secara nyata.

H.   Kesimpulan
ü  Seng dengan nama kimia Zink dilambangkan dengan Zn. Sebagaisalah satu unsur logam berat Zn mempunyai nomor atom 30 dan memiliki beratatom 65,39. logam ini cukup mudah ditempa dan liat pada 110-150oC. Zn meleburpada 410oC dan mendidih pada 906oC.
ü  Bahan makanan yang mengandung Zn antara lain adalah daging sapi, ayam, buncis, kacang-kacangan, ikan laut jenis tertentu, biji-bijian, sereal difortifikasi dengan susu, biji waluh dan biji matahari, telur, kerang, dan sayuran.
ü  Kegunaan Zn antara lain melapisi besi atau baja, bahan tyabung baterai, pelapisan cat industri automobil, pigmen putih cat air atau cat, sebagai aktifator pada industri karet, melapisi kulit guna mencegah dehidrasi kulit, melindungi kulit dari sengatan sinar matahari, untuk bahan diaper pada bayi dengan bahan insektisida dapur, deodoran dan pengawetah kayu, lampu pendar, untuk pembuatan berbagai senyawa organik, aditif penghalus plastik, bahan bakar, suplemen vitamin, serta mineral yang memiliki aktifitas antioksidan.
ü  Mekanisme absorpsi Zn untuk mengatur homeostasis dipengaruhi oleh prostaglandin E2 dan F2 yang akan dikelat oleh asam pikolinat dan derifat triptofan.Dalam sel mukosa Zn mensintesis metalotionin ketika metalotionin jenuh akan menekan Zn absorpsii. Di dalam darah, kurang lebih 2/3 Zn diikat albumimdan sebagian besar sisanya dikompleks oμleh β2-makroglobin. Zn masuk kealat pencernaan sebagai komponen metalotionin yang disekresikan oleh kelenjar saliva, mukosa intestinal, pancreas, dan hati.
ü  Gejala defisiensi Zn berupa terhambatnya pertumbuhan, rambut rontok, diare, kelambatan kematangan seksual, impoten, lesi mata, lesi kulit, dan kehilangan nafsu makan serta gangguan perkembangan mental pada anak/bayi, kehilangan berat badan, proses penyembuhan luka yang memerlukan waktu lama, menurunnya daya imunitas tubuh, meningkatnya infeksi, gangguan kehamilan, gangguan sistem syaraf, gangguan daya tahan tubuh, dan masalah kulit. Untuk mengurangi defisiensi Zn, dilakukan fortifikasi Zn menggunakan bahan yang aman berdasarkan US Food and Drug Administration. Pemberian suplemen Zn dan terapi menggunakan metal chelating dapat mengurangi penderita defisiensi Z
ü  Kelebihan seng ( Zn ) hingga dua sampai tiga kali AKG menurunkan absorbsi tembaga. Kelebihan sampai sepuluh kali AKG mempengaruhi metabolisme kolesterol, mengubah nilai lipoprotein, dan tampaknya dapat mempercepat timbulnya aterosklerosis.




















DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar